JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil nasional hasil produksi PT Inka, Gea terus mengalami pengembangan, terutama menyangkut teknologinya. Untuk mengejar kadar emisi gas buang minimum euro2 di Indonesia, Gea akan menerapkan teknologi electronic fuel injection (EFI) mulai pertengahan tahun ini.
Koordinator Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Engine Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nyoman Jujur menjelaskan, saat ini mesin hasil produksi lokal yang digunakan Gea masih menggunakan karburator. Saat ini, proses riset tengah dilakukan untuk menggunakan sistem EFI pada mesin tersebut.
"Target saya tahun ini sudah bisa diterapkan, pertengahan tahun lah. Sekarang masih di mapping EFI-nya, kalau sudah terpasang mudah kita mencapai euro2," ujar Nyoman kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Dijelaskannya, mesin yang digunakan Gea berkapasitas 500 cc dua silinder hasil pengembangan BPPT dan memiliki kandungan lokal hingga 98 persen. Selain itu, mesin telah mengalami uji ketahanan (durability) dan mampu beroperasi selama 100 jam non-stop.
Saat ini, BPPT tengah melakukan riset lanjutan untuk memproduksi bodi kendaraan dengan industri rancang bangun mandiri. Produksi percobaan (trial production) akan mulai dilakukan 2011 mendatang.
"Kalau tahun lalu sudah diperlihatkan Gea dari Inka, sekarang akan kita kembangkan sendiri. Masih masuk pengujian, mesinnya sama," papar Nyoman. Ia berharap pemerintah bisa mendukung produksi mobil nasional Gea lebih konkret lagi tak sekedar himbauan saja.
Sementara itu, selain untuk mobil nasional, mesin hasil produksi BPPT juga bisa dimodifikasi untuk silent genset (generator listrik tanpa suara). Saat ini BPPT telah memproduksi sebanyak 15 mesin sebagai prototype awal.
0 comments:
Posting Komentar